oleh

DIT RES NARKOBA POLDA RIAU MENGUKIR PRESTASI UNGKAP PEREDARAN SABU 20 KG

 

Koran one com.
Dit Tes Narkoba Polda Riau mengukir prestasi yang luar biasa karena mengungkap peredaran Narkoba sebanyak 20 Kg Shabu yang melibatkan Anggota Polri.
Pada Senin 12 Oktober 2020 pukul 08.20 WIB, Tim Dit Res Narkoba Polda Riau melakukan pengejaran terhadap sebuah mobil merek Avanza warna putih BM 1236 RX berisi 2 orang diduga pengedar narkoba.

Ketika mobil itu dihadang oleh Tim, 2 tersangka melarikan diri masuk ke dalam hutan (meninggalkan mobil). Kemudian dilakukan penggeledahan mobil, dan ditemukan 3 (tiga) buah tas ransel berisikan shabu lebih kurang sebanyak 20 Kg.

Setelah 3 hari tim melakukan pengejaran, pada Kamis (15/10/2020), tim menemukan posisi kedua tersangka berada di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, dan berencana akan melarikan diri ke negara Malaysia secara ilegal.
Selanjutnya, tim melakukan pengejaran dan berhasil mengamankan kedua tersangka tersebut.

Pada saat pengembangan di Dumai, tersangka berusaha melarikan diri sehingga petugas melakukan tindakan tegas terukur terhadap kedua tersangka lalu dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polres Dumai.

Setelah mendapatkan penanganan medis, kedua tersangka kemudian dibawa ke kantor Dit Reserse Narkoba Polda Riau untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Dari tersangka bernama inisial AG dan SY, petugas berhasil mengamankan 20 barang bukti berupa, bungkus besar berisikan Narkotika jenis Sabu, 1 (satu) unit mobil Avanza warna putih (BM 1236 RX), 1 (satu) tas sandang berisikan 1 unit Handphone dan nomor kartu.

BACA JUGA =  POLDA SUMSEL TERAPKAN DISPILIN PRTOKOL KESEHATAN DI LINGKUNGAN INTERNAL

Sementara pada kasus kedua, Tim berhasil mengamankan 16 kilogram sabu dan 2 (dua) orang tersangka, setelah keduanya berusaha kabur dari kejaran petugas.
Begitu mendapatkan informasi bahwa, akan ada transaksi narkoba jenis sabu di wilayah Kota Pekanbaru pada Jumat (23/10/2020) beberapa waktu lalu, tepatnya sore, sekira pukul 16.00 WIB, tim dari Direktorat Narkoba langsung bergerak melakukan penyelidikan untuk mengetahui transaksi tersebut.

Selanjutnya sekira pukul 19.00 WIB malam, tim melihat mobil berjenis Opel Blazer (warna Hitam) berplat nomer BM 1306 VW, yang mencurigakan dimana di dalamnya ditengarai terdapat dua orang pelaku. Dan berhasil diamankan, setelah dilakukan pengejaran dan tindakan tegas tembakan ke arah mobil dan melukai tersangka.

Kronologis penangkapan berawal dari tersangka inisial HW (51) seorang Wiraswasta yang beralamat di jalan Permata Perumahan Villa Permata Indah, Blok E Nomor 25 ini, ditelpon oleh seorang bernama inisial HR (DPO) untuk mengambil sabu di jalan Parit Indah, Pekanbaru, Riau.

Kemudian, tersangka HW menelepon tersangka bernama inisial IZ, (55) yang beralamat di jalan Arifin Ahmad, Gang Merpati, untuk ikut menjemput barang haram tersebut. Lalu tersangka IZ (mengendarai mobil Opel Blazer hitam), datang ke rumah tersangka HW untuk menjemput barang. Kedua tersangka berangkat menuju jalan Parit Indah dan setiba disana, sebuah motor Honda mendekati mobil dan pria yang di bonceng langsung memberikan dua tas ransel diduga berisikan sabu ke dalam mobil Blazer itu.

BACA JUGA =  Bupati Oku dan Wabup lepas pawai Idhul adha

Para pelaku diduga mengetahui adanya petugas sedang mengintai mereka, sehingga mobil Blazer melarikan diri. Kemudian dilakukan pengejaran oleh petugas hingga dilakukan tindakan tegas dengan melakukan tembakan beberapa kali ke dalam mobil dari arah sebelah kanan untuk menghentikan kendaraan yang mereka kendarai tersebut.

Namun mobil tersangka terus berupaya kabur, hingga menabrak beberapa kendaraan pengendara lainnya. Mobil berhasil dihentikan di jalan Soekarno Hatta/Arengka, tepatnya di depan showroom Arengka Auto Mall Pekanbaru. Dan petugas berhasil menangkap para tersangka berikut dengan barang bukti narkoba jenis sabu dalam kemasan teh.

Dari kedua tersangka, tim menyita barang bukti 16 bungkus besar yang berisikan Narkotika jenis shabu dan 2 tas ransel warna hitam dan coklat, 1 unit mobil jenis Opel Blazer warna hitam BM 1306 VW serta 2 unit Handphone merek Iphone warna silver dan Samsung android warna hitam.

Kapolda Riau, Irjen Agung Setia Imam Effendi, SH SIK, MSI mengatakan bahwa, akan terus meningkatkan upaya pengungkapan peredaran narkoba di wilayah hukum Polda Riau.
“Terimakasih saya sampaikan kepada masyarakat yang telah memberikan informasi berharga ini, sehingga bisa kita tindaklanjuti dengan pengungkapan kasus ini. Polda Riau bersama seluruh jajaran akan terus melakukan upaya pengungkapan peredaran narkoba ini,” ujar Kapolda Riau.

Para tersangka dikenakan dengan Pasal 114 Ayat (2) Jo Pasal 112 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia (UU RI) Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman penjara mati atau penjara paling singkat 5 tahun, paling lama 20 tahun.

BACA JUGA =  Bupati Oku Drs H Kuryana Aziz Lepas Peserta Pawai

“Kita tau, dari 3.200 orang yang ditahan, 2.100 diantaranya adalah para pelaku narkoba, pengungkapan narkoba tidak bisa dilakukan dengan pelan. Tapi, dengan agresif dan lebih tegas lagi. Saya akan berlari untuk pengungkapan narkoba, dan melalui Tim Harimau Kampar, saya memperingatkan para pelaku saya akan kejar sampai dimanapun, termasuk saudara Heri untuk segera menyerahkan diri. Dan kami komitmen untuk memproses hukum, bagi para tersangka narkoba dilakukan secara profesional sehingga para tersangka akan mendapatkan hukuman yang maksimal,” tegas mantan Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dir Tipidter) tersebut.

“Sekarang Tersangka tersebut bukan anggota lagi,” tegas Irjen Pol Agung sambil memastikan bahwa proses hukum bagi yang bersangkutan, baik hukuman internal maupun hukum pidananya.
“Saya berharap Hakim akan memutuskan hukuman yang layak bagi para pengkhianat bangsa ini,” tutup Kapolda Riau yang sarat prestasi ini.

Terpisah, Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan bahwa, ini merupakan bentuk ketegasan pimpinan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam mendisplinkan anggota yang menjadi bandar narkoba.
“Ini adalah ketegasan dari pimpinan Polri, untuk mendisiplinkan anggota yang jadi bandar Narkotika. Masih banyak yang lebih baik lagi,” ujar Irjen Pol Argo Yuwono.

( Sadiman )

Komentar

News Feed