
Koran One.com.M.Nazili.S pi.M.si.saat ia menjabat kabid budaya ikan,dan merangkap jabatan sebagai PPK.dalam giat pengadaan ikan lele dan patin dan juga ikan tawar.
Selanjutnya dengan jabatan yang diembannya adalah sebagai amanah.tapi jabatan yang diembannya diduga menjadi alat kekuasaan, mengocok sendiri dan memotong sendiri untuk mencari keuntungan besar karena jabatannya.
Berdasarkan sumber dari kelompok pengelolah kolam,pengadaan lele swakelola,pihak kelompok pengelolah tidak pernah membeli sendiri bibit lele,setiap kelompok hanya menerima bibit lele plus makan ikan dari nazali,dan berapa harga ikan, dan berapa besar angggarannya pihak kelompok tidak tahu sama sekali,ungkap sumber pada media ini.
Kemudian dikatakan sumber pada media ini, kelompok pengelolah bibit lele,diperkirakan setiap kelurahan biasanya pengelolah kolam bibit lele diadakan,
Masih menurut keterangan dari sumber,sistim kelompok untuk mendapatkan bibit lele, pihak kelompok mengajukan proposal ke dinas perikanan,setelah pihak perikanan menerima proposal pihak kelompok,dinas perikanan turun kelapangan melihat keberadaan lokasi pengelolahan bibit.
Selanjutnya pihak pertanian memberikan bibit ke pihak kelompok masing2.tapi pihak kelompok tidak mengetahui berapa harga bibit lele tersebut kami tidak tahu berapa harganya.
Lebih lanjut dalam kegiatan tersebut tidak terlepas tanggung jawab Hj.tri Apriningsih selaku kepala dinas perikanan dan peternakan.karena kepala dinas sendiri sebagai penanggung jawab pengguna anggaran.ungkap sumber.
Dan berita sebelumnya telah dikonfirmasi kepala dinas Hj tri apriningsih melalui Nazili sebagai PPKnya, bahwa ia sendiri tidak tahu siapa pihak ketiga sebagai pelaksananya,ia lupa atau pura pura bodoh.23/12. Red.***.
Komentar